Selasa, 02 September 2008

Istana Air Taman Sari yang Penuh Magic / The Fully Magical Taman Sari Water Palace

Oleh : Syamsudin

Ketika Anda ke Taman Sari, jangan lupa ke Istana Air Taman Sari, terletak ± 400 meter dari komplek Kraton Yogyakarta, sekitar 10 menit jalan kaki ke pasar burung dari halaman Kemandungan Selatan (Mayangan). Istana Air Taman Sari bergaya arsitektur Inggris dan Jawa dibangun pada tahun 1684 tahun Jawa tepatnya 1759 M oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I, empat tahun setelah naik tahta. Istana tersebut bagian yang tak terpisahkan dari istana Taman Sari dan Istana Air Taman Sari ± 100 meter atau ± 4 menit jalan kaki dari bagian pintu bagian Timur Istana Taman Sari ke Pongkangan (tempat raja menambatkan perahu) istana air tersebut.
Taman sari berarti taman yang indah, dimana pada zaman dahulu merupakan tempat rekreasi bagi Sultan Yogyakarta dan kerabat istana. Kini Taman Sari dapat dikunjungi oleh masyarakat umum baik pengunjung domestik maupun turis mancanegara, mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00. Di kompleks ini terdapat tempat yang masih dianggap sakral di lingkungan Taman Sari, yakni Taman Ledoksari dimana tempat ini merupakan tempat peraduan dan pribadi Sultan, karena selain tempat memadu kasih bagi selir-selir Sultan setelah mandi di laut buatan pada Taman Ledoksari, juga digunakan untuk melakukan meditasi dan ritual di pulau Panembung (bangunan terapung). Disebut sebagai laut buatan karena taman tersebut berbentuk kolam yang luasnya ± 10,5 ha dikelilingi tembok pagar yang disebut Segaran (tembok tebal yang tingginya 2,50 meter) yang airnya mengalir dari Kali Code.
Diantara bangunan yang menarik adalah Sumur Gemuling, yang berupa bangunan bertingkat dua dengan lantai bagian bawahnya terletak di bawah tanah. Bagian ini dapat dicapai melalui lorong bawah tanah yang bagian atasnya diberi ventilasi segi empat. Dimasa lampau, bangunan merupakan semacam surau tempat Sultan melakukan ibadah shalat. Surau ini melingkari Sumur Gemuling berlantai dua yang bagian atasnya untuk tempat shalat laki-laki dan bagian bawahnya untuk tempat shalat perempuan, yang masing-masing mempunyai tempat imam shalat yang terpisah dengan bagian depan untuk menyimpan sesaji jika ada upacara Grebeg. Grebeg adalah upacara adat di Kraton Yogyakarta yang diselenggarakan tiga kali setahun untuk memperingati hari besar Islam.
Di bagian lain pada lorong bawah tanah yang sama, terdapat pintu lorong rahasia yang terletak disebelah timur Sumur Gemuling dengan jarak ±20 meter, lorong rahasia tersebut digunakan jika sewaktu-waktu ada musuh yang menyerang istana. Jalan/lorong ini tembus hingga ke laut Selatan. Namun, oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X memerintahkan untuk menutupnya karena sangat berbahaya untuk umum. Menurut salah seorang narasumber yang ditemui (Sugimang, 66 tahun) mengatakan dari lima orang yang salah satu diantaranya berkewargenegaraan Jepang, memasuki pintu lorong rahasia tersebut dan tidak kembali sampai hari ini, entah digigit ular lalu mati atau hilang di laut Selatan yang konon ditunggui oleh Nyi Roro Kidul.
Istana Air Taman Sari adalah salah satu objek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi di Yogyakarta, dapat melihat sudut-sudut kota di Taman Sari dari atas puncak bangunan Ledoksari dan setiap tempat di dalamnya mempunyai nilai mistis yang sangat sakral, tapi berhati-hatilah sebab seluruh bangunan yang ada didalamnya mudah runtuh karena sudah sangat lapuk dan tua dimakan usia.


By: Syamsudin

When you go to Taman Sari, don’t forget to visit Taman Sari Water Palace, located ± 400 meters from The Keraton Yogyakarta Palace Complex or about 10 minutes by foot to “Pasar Burung” (Bird Market) from Kemandungan Yard (Mayangan). The water palace, which has England and Japan architectural style, constructed in 1684 of Java Year or 1789 A.D. by Sri Sultan Hamengku Buwono I, exactly after he has been in his throne for four years. The palace is inseparable part from Taman Sari Palace and Taman Sari Water Palace. It would be reached about 100 meters or about four minutes by foot from the east side door of Taman Sari Palace to “Pongkangan” (the place where king thether his yacht to the water palace.
Taman Sari means the beautiful garden. In the past time, Taman Sari is a place when Sultan (king) and his family and relatives can take a rest. Now, Taman Sari can be visited by local and foreign tourists, start from 08.00 until 16.00. In this complex, there is a sacred place namely Taman Ledoksari. This garden is Sultan’s royal place and it is very private place. Beside for dating his concubines, this place was use for meditating and doing ritual in Panembung Island (floating building). It is called “artificial sea” because the garden form as a pool, about 10,5 ha, surrounded by a great wall called Segaran, the height is 2,50 m. The water from Segaran flow through to the river Code.
Among all buildings, there is a most interesting site; Gemuling Well, a two floor building which is the ground floor is in the basement. This part can be reached through ground lane which has square ventilation on its top. In the past this building functioned as a small mosque where Sultan had pray. Gemuling Well is surrounded by the mosque’s two floors building . The upstair’s part is use for men to pray, whereas the downstair is for women. Each floor has separated mosque’s leader quarter. In front, there is a place for keeping ritual offering when Gerebeg ceremony take place. Gerebeg is a custom ceremony in Yogyakarta Palace, which taken place every three times a year to celebrate Islam Holy Days.
In other part of down lane, there is secret door, located in east side of Gemulung Well. The secret lane was use for escaped if enemy attacked the palace. This lane comes out to the South Sea. Now Sri Sultan Hamengku Buwono X has commanded to close the lane because it is dangerous. According to a resource person, Sugiman, 66, there were five people, one of them was Japanese, walked into the lane and haven’t come back until now. There are some speculation why they haven’t come back. They could be beaten by snake or lost in South Sea which guarded by The Lady Nyi Roro Kidul
Taman Sari Water Palace is one of interesting tourism objects in Yogyakarta. From here, we could see every corner of town in Taman Sari from the top of Ledoksari building. Every site has sacred mystical values but we must be careful of all buildings are easy to collapse.

Tidak ada komentar: